Postingan

Menampilkan postingan dari September, 2012

Pi-Em (PM Atau Pendalaman Materi)

Bukan, ini bukan sebuah kunci dari sebuah chord atau tangga nada dari jenis alat musik manapun. Ini adalah singkatan dari Pendalaman Materi alias PM dibacanya PE-EM. Kenapa di judul dikasih nama Pi-Em? Mau tau aja apa mau tau banget? Baca cerita gue dulu. Setelah melewati masa ‘leyeh-leyeh’ selama beberapa bulan, mulailah masa yang sulit bagi para kelas 9 dan mungkin kelas-kelas ujung lainnya. Mulai PM-try out-ulangan harian-uts- pergelaran dan pameran-ujian semester-cari SMA-dan puncaknya yaitu UN. Gue gak tau gue harus bilang wow atau hiks. Hari pertama PM tanggal 17 September 2012. Nah kebetulan hari pertama bertepatan dengan ultah nyokap dan lebih bertepatan lagi dengan jadwal PM bersama Bapak Suryadi tercinto. Setelah ngetek tempat yang lumayan enak dan asik tentunya. Fyi aja sik. Tempat duduk gue di baris tengah agak ke belakang dengan posisi bangku menghadap papan tulis langsung. Depan gue Dinda, belakangnya Hafidz. Sebuah awal yang mengasyikkan. Semoga aja. Duduk

Tahajud Bersama

Cie ilah. Berasa pesantren sekali Alba kita Tercinta ini. Edaran dibagi hari Kamis. Namun gue packing… Sabtu pagi karena gue males dan bingung apa yang harus gue bawa demi menginap di Sekolah serta memanjatkan doa kepada sang Khalik agar diberikan yang terbaik dalam menggapai cita dan harapan. *halah* Sabtu siang yang sangat terik, gue yang lagi ngestalk *udah mulai jadi kebiasaan, mbihihik* dikagetkan oleh suara ‘Semlekum’ dari luar. Okey, ternyata ada Dhika dan Farras. Ceritanya mau ngerjain tugas di rumah Kemal gitu. Tugas musikalisasi puisi dari Maharaja Bapak Suryadi. Ya ujug-ujug berangkat jam setengah tiga lah, setelah mandi baca-baca komik dan ngebajak twitter gue. Dateng ke rumah Kemal, ngobrol ngobrol sembari ditemani oleh kentang goreng kurang garam serta air dingin. Setelah siap-siap dan beberes semuanya berangkat. Itu aja kita udah telat karena berangkat jam setengah lima kurang. Ujug-ujug datang, sekolahan masih sepi woy pada mainan bola semua. Mendingan berangkat

Malam Sabtu Atau Malam Minggu?

P.S.: Sori kalo agak ngawur, Jenni Sukokom alias Asri maksa-maksa gue buat postingan blog ditengah malam yang dingin ini. Kembali merujuk kepada judul, lebih pilih malam Sabtu atau malam Minggu? Gue sih lebih memilih malam Sabtu. Malam Sabtu itu adalah... Jumat Malam. Sementara malam Minggu ya Sabtu malam. KONON, para jomblo dan orang yang LDR menasbihkan Malam minggu diubah menjadi Sabtu Malam. Karena KONON, kabarnya para muda-mudi bermesraan di malam minggu.  GUE LEBIH MEMILIH MALAM SABTU! Kenapa?

Sekedar Menyapa Aja Sik

Hai semuanya! Masih bersama afifiswandee dengan koneksi internet yang lagi lumayan bagus dan gue harus memberitahukan kabar ini:  Rasanya menjadi kelas 9 itu kayanya agak agak ribet ya sodarakuh. You know lha. Ternyata minggu depan itu mulai PM! Dan watdesyingnya adalah itu sampai jam 4 sore. Dan hari pertama iku pelajaran Bahasa Indonesia. Pelajaran juru kunci di rapot setelah Olahraga pastinya ya. Dan ada sebuah kejadian yang harus gue ceritakan. Di hari Jumat ini yang bertepatan dengan Jumat Sehat dan Ceria, seperti biasa gue datang lima menit-sepuluh menit lebih lambat dari bel jam 6:30 karena kemacetan di Jalan Murni yang sangat super-wow. Dan setelah prosesi salim bersama Pak Casidin gue mencet mesin finger scan. Gue menyentuhkan jari gue dengan tipis dan ...  TUNUT! Coba lagi. Kamfriat. Oke, mulai rame yang ngantri di belakang. Jadilah gue menekankan jari gue yang segede satu ruas jahe ini *lebay* ke mesin finger scan yang imutna itu. Gue jamin kalo mesinnya

Jangan Pandang Sebelah Mata

Gambar
Hai! Sebenernya post ini mau diterbitkan hari Selasa. Tapi karena rutinitas gue berbalik arah sangat jauh dan mendadak mendapat tugas beruntun baru akan gue post hari ini. Dan, yang mau gue post udah ngebet minta tulisannya dipost. Jadi akan gue kebut hari ini... Eh ini bukan Mamah Dedeh jadi ga usah curhat. Marilah kita flashback. Saat itu sekitar pertengahan menjelang akhir SD. Ada nax baru. Pindahan dari luar negeri. Bukan dari Kreo asal rumah gue itu , bukan. Ini dari negeri samba alias Brazil *tsaelah gueh ngomongnya* namanya Dhika. Dan gue juga lupa kapan angkatan kita mendapatkan seorang yang baru, pindahan dari daerah yang ada di belahan dunia yang lain yaitu di Depok. Dan santer beredar, keenceran otak anak tersebut mengalahkan encernya air cucian beras di rumah gue. Namanya Puti. MAW TAW POTONYE? Maw taw aja apa maw taw ngets? Ciyus ya? Ya udah gue kasih deh. Pan w baik yaaa.

Terjebak Antrian

Nggak, ini bukan judul dari plesetan lagu Raisa yang 'Terjebak Nostalgia'. Nggak, tenang saza kuk. Ciyus deh, cungguh, mioyeng . Kagak sih ini sebenernya gue lagi ngikutin trend anak anak gaul kawula muda di jejaring sosial aja. Jadi walaupun kisah ini udah agak usang, mari akan gue ceritakan aja ya. Siapa tau aja terpatri di hati dan bakalan terekam terus di jiwa nan raga. Ciyeh bahasa gue menggetarkan banget kaya suara penyanyi dangdut kacangan sajah. Di H-1 lebaran, kalo nggak salah hari Sabtu. Gue bangun tidur setelah sahur. Mbak gue yang berasal dari Pandeglang *terus kenapa* ngajakin gue ke Pasar Kaget yang ada di dekat rumah. FYI aja sik ya, jadi di sekitar gang depan rumah gue alias Jalan Bazoka 5, di ujung jalan tersebut ada sebuah pasar kaget ketika pagi di hari weekend.