Postingan

Menampilkan postingan dari Juni, 2017

Lebar-an

Senang sekali rasanya kalau bisa menyelesaikan satu bulan puasa. Akhirnya kita semua masuk ke bulan Syawal. Hari raya Idul Fitri tentunya merupakan sesuatu yang sangat ditunggu-tunggu oleh semua orang (selain azan magrib pada bulan ramadan tentunya). Salah satu hal yang ditunggu adalah momen pulang kampung atau mudik. Mudik adalah kegiatan perpindahan orang secara masiv dalam waktu singkat dari kota besar ke daerah-daerah. Kata 'mudik' pastinya identik dengan macet. AING PERNAH KEJEBAK MACET DONG DARI TENGAH MALAM SAMPAI PAGI DI TOL CIKAMPEK OK. Ketika sampai kampung halaman, pasti rasanya sangat menyenangkan. Bertemu dengan eyang, pakde, bude, dan saudara-saudara yang jarang kita temui kalau hari biasa. Menghabiskan waktu di hari raya bersama mereka tentu adalah hal yang harus dilakukan. Ya walaupun serangan introvert melanda dan kadang gue lelah bersosialisasi dengan orang y h a. Ada momen sedih di mana ada saudara yang tahun lalu menghabiskan waktu lebaran bersama saat in

Mencoba Memahami

01:08 Rasanya kadang lelah jika kita harus bertukar pikiran dengan orang yang berbeda visi dengan kita. Membagi ide kepada orang yang memiliki persepsi berbeda tentang visi yang sama aja udah sulit. Apalagi orang tersebut mempunyai orientasi pikir yang berbeda dan memiliki pendirian yang begitu besarnya. Ketika berbagai cara sudah dicoba untuk setidaknya melunakan hati dan pemikirannya. Ketika cara-cara tersebut gagal dan harus mencoba dari sudut yang lain. Ketika sudah bertanya kepada orang-orang banyak dan merekapun bingung karena kami di luat terlihat sebaik-baik saja  itu.  Akhirnya gue berusaha untuk mencoba menerimanya. Menerima keadaan seperti ini, menerima dia dan keunikan sifatnya. Memahami bahwa seluruh orang memiliki kepribadian, kepentingan, prioritas, dan orientasi berpikir yang tak selalu sama. Menjadi orang yang selalu mencoba. Mencoba untuk memahaminya kalau ada masalah, agar dia tidak terpuruk dan keadaan menjadi semakin kacau. Gue pernah merasakan konfli

Sedikit (Apa Terlalu Banyak?) Pikiran di KRL

9 Juni 2017 Suatu saat ketika gue tengah teruncal-uncal di tengah KRL tujuan Tanah Abang dari Rangkasbitung. I mean, kakiku pegal-pegal setelah berhari-hari live in di sebuah pedesaan yang mengharuskan saya jalan kaki dan bukannya ingin mengeluh atau apa. TETAPI SAYA DIOMBANG AMBING DI ATAS TRONTON. Mendingan gue berjibaku di KRL yegak. Akhirnya setelah perjuangan dengan jalanan yang rusak selama beberapa jam akhirnya gue diturunkan di Rangkasbitung. Bukan di stasiun tetapi di tengah alun-alun. Gue udah hampir mengurungkan niat tetapi didorong oleh rasa malu dan tidak ingin kembali mual-mual, maka gue bersama tiga teman lainnya mencegat angkot dan menanyakan, “BAPAK INI LEWAT STASYEN RANGKAS GAK?”  Untungnya bapak angkot merah ini memang melewati Stasiun Rangkasbitung. Dan sampai di stasiun ketika sudah ada kereta yang menunggu. Akhirnya gue terbirit-birit membeli tiket dan naik ke kereta. Dan ini pengalaman gue yang pertama naik KRL di daerah sejauh ini. Sebenernya u