Postingan

Menampilkan postingan dari Januari, 2017

Kepada Siapapun Surat Ini Ditujukan

Kepada Siapapun Surat Ini Ditujukan, Hari 9 #10DaysKF Halo, Apa kabar? Lo pernah ingat janji kita tentang selalu bertemu? Lo orangnya emang selalu pelupa, bahkan sama gue. Ataupun janji yang telah dibuat dari jauh waktu. Hai, Semoga lo tetap menjadi orang-orang yang terdekat di sekitar gue. Karena gue butuh dikuatkan, karena gue butuh teman berbagi. Walaupun kadang lo lupa untuk mengingat apa yang sudah gue  bagikan buat lo. Hai, Semoga lo tetap mau menjadi orang yang apa adanya, blak blakan, dan selalu menerima. Apapun keadaannya, lo akan menerima dengan tangan terbuka. Apapun kesalahannya, akan lo maafkan. Apa kabar? Nyokap gue sekarang udah sehat lagi, alhamdulillah. Adek gue sekarang ikut muay thai emang gaya banget jadi orang. Gue ya begini-begini aja, masih jomblo, paling bentar lagi mau periksa ke dokter sepertinya ada masalah sama THT. Apa kabar nyokap dan adik-adik lo? Gue harap lo semua akur yaa. Terlalu susah catch up kabar sama lo, terlalu banyak cerita yang

A Reminder to Myself

A Reminder to Myself, Hari ke 7 #10DaysKF Jangan pernah merasa kalau diri lo lemah. Karena, mereka nggak tau seberapa batas yang lo punya. Mereka juga nggak tau betapa struggle nya lo dalam mencapai, atau bahkan melampaui batas itu. Kita dianggap kuat oleh beberapa orang, dan dianggap lemah oleh beberapa orang yang lain. Gak apa-apa, batasan mereka juga beda dengan batasan kita. Apa yang telah lo lalui juga telah membentuk diri lo yang sekarang. Jangan pernah merasa kalau diri lo nggak berharga. Every single person is worth it. Every single person is worth to fight. Pasti di mata seseorang lo dibutuhkan dan lo merasa penting. Entah siapapun. Entah sahabat yang cerita tengah malam, ataupun ibu-ibu yang lo bantu di kereta. Setiap orang memiliki ketakutan terbesar. Gapapa kalau ga kuat menghadapi. Tapi lo harus berusaha mencoba. Demi diri lo, demi orang yang percaya dan memperjuangkan lo selama ini. Tetap menyemangati orang lain, karena itu juga memupuk semangat bagi diri kita sen

Apa itu Semesta?

Ngga ada yang spesial dengan pertemuan gue dengan dia. Ngga ada kata-kata manis mengenai konspirasi semesta dan pengaruhnya terhadap hubungan gue dan dia di awal yang biasa-biasa aja itu. Hanya kesempatan yang melebarkan ruangnya untuk gue, dan gue yang berusaha agak lebih dari biasanya sehingga gue bisa dekat dengan dia. Dia, pertama kali gue bertemu dengan dia di Kelas XI awal. Ketika gue sekelas sama dia. Di minggu awal sekolah, betapa magernya lo sekolah ditambah dengan suasana puasa yang membuat lo makin ngga ada alasan untuk sekolah. Di hari pertama datanglah guru killer untuk mengisi jam awal belajar. DAN DIA NGGAK DATENG AJA DONG. WEH SI DUDUNG. Sebenernya udah first impression yang aneh-aneh aja sama ini anak. Cuma gue berusaha tetap berpikir positif bahwa pertemuan pertama biasanya Cuma perkenalan doang. Akhirnya udah mulai berusaha sok asik aja gitu ke dia. Padahal mah gue tau dia dalem hati pasti ngebatin yang enggak-enggak soal gua nih. Sok asiknya tau ngga s

Gue Nggak Suka Nonton Film

Gue anaknya ngga suka film banget. Nggak suka blas. Entah kenapa gue orangnya nggak visual banget lebih suka baca buku atau mendengarkan cerita. Dan ketika gue memperhatikan sedikit film ini, banyak hal yang gue dapatkan dari film tersebut. Mungkin tiga film yang berkesan bagi gue... dan kejadian yang terjadi di sekitar mereka. 1.     1.  Sabtu Bersama Bapak Film ini mengajarkan gue banyak sekali hal, menjadi orang yang lebih baik dan menjadi orang yang ngga kaya begitu. Banyak hal-hal jelek yang pernah gue alami yang melibatkan sifat yang sangat berlawanan dengan hal-hal yang diajarkan di Sabtu Bersama Bapak. Bagaimana Bapak di film itu berinteraksi dan membesarkan anak-anaknya dalam keadaan yang tidak memungkinkan. Bagaimana Bapak di film itu menjadi sosok untuk anak-anak mereka. Bagaimana Bapak di film itu mengajarkan anak-anaknya walaupun sudah tiada. Itu hal yang sangat keren bagi gue. Sebagai orang yang feeling 100 persen di 16personalities.com, saya nangis sesenggukan di

Tipe Kekasih Idaman

Hhhh kok hari pertama pait banget ya tantangan menulisnya. Abis putus disuruh nulis beginian bye dunia. Tapi gapapa, daripada nunggu kereta masuk Stasiun Manggarai kek nungguin jodoh alias lama banget HHHH. Intermezzo soal putus, temen gua sempet ngomong gini "Berarti lu jagain jodoh orang dong kalo gitu" Luar hati gue ngomong "Setan lu" tapi dalem hati merenung dan mengamini omongan dia. Dan sedih. Oke. Kereta sekarang meninggalkan Manggarai. Sebenarnya gue nggak ada tipe kekasih yang ideal buat gue. Ga ada kriteria yang bener-bener saklek untuk seorang pacar. Mungkin ini hal-hal seragam yang gue amati dari mantan gue sebelum sebelumnya. Pertama, orang yang bisa nerima lawakan nggak mutu dari gue. Entah kenapa, gue berasa seneng aja membuat orang ketawa dengan hal-hal receh semacam buku tebak-tebakan yang dijual di toko circa 2009. Membuat orang ketawa menurut gue adalah salah satu cara menebarkan kebahagiaan bagi orang lain. Jadi sangat senamg ktika gue bi