Postingan

Menampilkan postingan dari 2018

Solid

Selalu ada tempat di pikiran gue untuk memutar ulang masa lalu. Asyik rasanya mengingat-ingat hal-hal bodoh yang pernah dilakukan masa sebelumnya. Ketika masih naif, dan menjunjung tinggi hal yang ga perlu untuk dijunjung tinggi misalkan solidaritas. Sebenarnya, nggak perlu solid ketika lo punya yang namanya rasa kasihan dan kasih sayang ke orang. Sebuah (gadeng itu dua buah) perlakuan sederhana yang membuat hidup jadi lebih indah tanpa harus dengan embel-embel 'keluarga' 'dia temen main gue' atau lainnya. Sekadar rasa kemanusiaan yang sewajarnya bagi orang yang memang membutuhkan. Karena, ga semua orang punya rasa kebermilikan setinggi itu. Atau bahkan, mereka sudah tidak percaya akan adanya rasa kebermilikan atau solidaritas. Karena, mereka dibohongi dengan kata-kata tersebut tetapi akhirnya kenyataan berbalik? Yang menggagas ide itu justru menghilang dan lenyap bersama contoh-contoh baik yang mereka beri. Tapi ada baiknya juga punya rasa solid yang tinggi kar

Semalam Kemarin

Kemarin gue sulit untuk tidur. Karena sebenarnya gue sedang bersama banyak orang karena memang sedang ada acara bersama orang banyak. Jam dua pagi dan masih banyak orang yang tertawa dan asyik bermain. Tentunya gue gak sampai hati untuk mengganggu mereka yang sedang asyik bercengkerama dan berbahagia. Hal ini menjadi pikiran sedikit gitu buat gue. Banyaknya orang yang berteman akrab satu sama lain, dan gue berpikir. Seberapa dekat sih mereka? Karena gue selalu berpikir bahwa ada banyak sisi dari seseorang yang gak bakal bisa lo ketahui dengan mengorek mereka. Semakin besar dan semakin dewasa seseorang, lo akan paham mengapa mereka sengaja menutup diri dan cenderung untuk menahan keterbukaannya ke luar. Karena kita selalu berpikir, gimana sih jika nanti kita menceritakan our darkest side  ke orang lain? Apakah mereka berpaling dan pergi meninggalkan lo? Kita selalu takut dengan adanya penolakan, dan selalu tidak siap dengan rasanya kehilangan. Mungkin itu alasan dari jaw

08:05

Gue punya satu geng yang sejak SD satu sekolah, tapi baru bertemen deket banget waktu SMP. Tapi gue paling sering main sama satu orang yang udah temenan sejak kelas 1 SD. Dari main-mainan ala ala anak SD jaman dulu, ala ala nyoba hape baru yang oh so c00l. Kita semua rata-rata satu sekolah sampe masuk SMA. Sampai kita lulus SMA, banyak yang mengejar cita-cita dan keinginan masing-masing. Memang wajar. Kita berjanji untuk selalu bertemu sehari ketika bulan puasa buat buka puasa bersama. Sudah dua tahun itu rencana jalan. Tiba-tiba teman paling dekat gue yang dari SD ini harus pindah rumah ke Bandung. Gue sedih banget sebenernya. Jarak yang biasanya cuma 10 menit bertambah menjadi hitungan jam. Sebenernya ini siklus hidup atau memang jalannya begini. Cuma seperti biasa gue merasa sedih Karena takut dengan perpisahan dan tidak bisa menjaga pertemanan yang sudah terjalin. Karena ada kasus seorang temen juga yang begitu. Dan sekarang gatau kabar dia sekarang gimana. Tapi gue akan