AADB : Ada apa denga Bokir? (Sekuel dari AADS)

NOTE : KARENA SERI AADS (ADA APA DENGAN SEHAH) SUDAH BERAKHIR DAMAI, MAKA MARI KITA MEMBUAT SEKUEL/LANJUTANNYA.*drum roll* YAITU AADB! ADA APA DENGAN BOKIR! *jreng*

Sebenernya gak ada yang aneh dengan Bokir, si kawanku yang pengen ditabok itu loh-_- tapi kalo diperhatikan dengan seksama dan dalam tempo yang agak lama, ketahuan deh si Bokir anehnya kayak begimana. Bagi para pembaca blog gue yang belom mengetahui bokir itu apa, beruntunglah kalian.

Setelah kejadian yang mengakibatkan post ‘My Heart Expression’ terbuat itu, Bokir udah mulai menjauh dari gue. Alhamdulillah dia sadar, dan dia kembali menggila beberapa hari terakhir *tidaaak. Mari kita runut kejadian beberapa hari ini, mulai dari SELASA [hari pertama masuk setelah libur panjang]

Karma-kir (karma bokir) mulai menimpa teman gue yang malang, Varian. Menjelang test seni Budaya kan di cek suara satu-persatu dan didaftarlah tangga nada milik mereka dan itu disesuaikan dengan suara mereka dan yang punya tangga nada sama akan di kelompokkan satu-sama lain.

Mulai deh gue nyanyi mars al-azhar 10 kembangan. Gue mendapat nada E sama bhara. Yang nada E banyak, yang nada C bawah kemal sendiri dan nada C atas qulby doang. Dan yang paling parah Varian, dia mendapat tangga-nada-apalah-itu-pokoknya-buat-sial-aja bersama BOKIR *jreng. Alhamdulillah, baru kali ini gue bersyukur punya suara yang gak-jelas ini.

Di hari RABU. Karma-kir mulai menimpa satu kelas kecuali bokir dan beberapa orang yang pendiam (tuyam dkk, dan yang dimasak di happy call a.k.a makanan jijay). Dimulai pada saat pelajaran olahraga lebih tepatnya pas ganti baju. Beberapa orang yang tidak betuntung [gue, qulby, picong] mau otw ke kamar mandi deket lab buat ganti baju karena kamar mandi deket kelas rame banget kaya ikan pindang dan bau toiletnya gak nahan buat gue bermuka hijau dan segera keluar, kalo telat dikit udah deh… hoeek-_- Oke jadi pas kita bertiga mulai ganti baju, BOKIR dateng. Ahelah. Gue pun mempercepat jalannya ganti baju tersebut. Bokir pun memulai becandaan jayus-dan-jijaynya itu. beginilah dialog laknat tersebut :

Bokir (B) : Eh disana rame banget, orangnya kaya qulby semua

Qulby (Q) : Apasih kir *muka jutek dan melanjutkan ganti baju*

B : … *bengong dan mukanya manyun terus ganti baju*

Qulby, Afi, Picong : *udah cengangas cengenges mau ketawa*

Dan akhirnya gue selesai ganti baju, qulby pun juga udah selesai. Akhirnya kita berdua cabut duluan, meninggalkan Picong dan Bokir berdua. Betapa malangnya nasib picong. Semoga dia diberikan ketabahan. Akhirnya picong kembali ke kelas dengan muka yang ditekuk jadi 19 bagian. Kita Cuma bisa ngakak.

Keesokan harinya, yaitu hari Kamis pada hari yang sama dengan cerita ini diketik. Gue mulai ditanya Tanya lagi. Uh, gue akhirnya lebih menghargai Reza, Alma, Trias, Fadhil, Aldi dan beberapa orang yang duduk didekat Bokir. Ternyata mereka bermental baja dan berbakat muka-lempeng-dot-com dalam menjawab pertanyaan gak penting dari ‘Maharaja Nyolot’

Kadang juga, kita lagi ngobrol-ngobrol gitu kan. Bokir ikut nimbrung. Dengan caranya yang salah itu, pastilah juga susah diterima oleh teman yang lain. Sebenernya niat dia baik, ingin nambah teman dan bergaul lebih luas, tapi caranya salah. Dan itu membuat orang menderita karenanya.

Sempat gue tanya tentang kesan dan pesan teman yang duduk di dekat bokir. Dua komentar termenyedihkan datang dari Reza dan Alma. Mereka duduk dengan radius terdekat dari bokir. Aldi dan Trias juga duduk di deket Bokir, tapi gue lupa menanyakan apa kesan-pesannya. Beginilah rangkumannya.

REZA : Capek fi ditanyain terus, apalagi nanyanya gak penting. Tanya aja alma

ALMA : Iya fi, emang ditanyain terus. Apalagi pertanyaannya gak penting gitu

Oh kawanku, kalian harus tabah dalam menjalani semua cobaan hidup dari ‘Maharaja Nyolot’ itu.

Demikianlah posting yang diisi dengan penuh emosi-_-

See You

Afifiswandee

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Topik Nggak Penting Tapi Penting: Mini Heart Attack

Emangnya Cinta Butuh Alasan?

Teman-Teman Gahul