Cintah (Tanpa Lauwah)

Hallo blogger, lama tak bersua dengan admin blog afifiswandee yang cakep ini yak *ngarep. Sekarang redaksi afifiswandee akan menceritakan tentang masalah yang sering menimpa remaja ababil seperti admin blog ini, yaitu “CIN TAH (tanpa Lauwah)”

Beberapa waktu yang lalu, Kemal seorang teman dekat gue suka dengan seseorang. Itu berawal dari seringnya Kemal disapa oleh ‘dia’. Padahal, notabenenya si ‘dia’ ini jauh lebih tua daripada Kemal. Dan, waktu Kemal juga suka sama orang yang pertama, karena seringnya disapa oleh seseorang. Untuk memberitahukan sama siapa dia suka, butuh perayuan (dan pemaksaan) yang lama dan berujung terkuaknya rahasia siapakah pujaan hati Kemal (tentunya dengan setengah hati).

Gue juga punya temen, namanya disamarkan dan kita ganti menjadi dungtakdung aja ya. Dia suka sama orang, dan orang yang duktangdung suka ini deket sama dia (bisa diartikan dengan berbagai macam lho dekatnya). Si dungtakdung ini selalu memberikan sinyal dan pertanda bahwa si dungtakdung suka sama orang itu. Namun, orang yang dia suka itu gak memberikan respon yang positif, bahkan dia tidak menyadari bahwa si dungtakdung suka sama dia. Aduuh, dia emang gak peka, dodol, apa pura-pura gak nyadar ya? Mungkin harus ditanyakan ke Ki Joko Bokir saja.

Kita juga mempunyai kawan yang TENTUNYA pembaca setia afifiswandee blog *kepedean najis. Sebut saja namanya Toko Buah. Si Toko Buah ini, ada yang suka sama dia. Tapi dia gak me-respon dengan hati yang diberikan buat dia. Nah sekarang, dia ada yang menggondol dan si Toko Buah ini baru menyadari bahwa si ‘dia’ itu punya perasaan sama dia, dan kebetulan juga si Toko Buah ini ada hati dengan ‘dia’. Nah, kena impas deh. Ketika ada orang memberikan hati buat dia, dia gak membuka hati. Nah, pas dia memberikan hati ke orang itu, dia gak membuka hatinya SEDIKITPUN buat si Toko Buah ini. Dan info yang redaksi afifiswandee dapatkan, ‘dia’ mulai menjauhi si Toko Buah. Ngenes banget dah *tersenyum miris*

Dari ketiga kasus diatas, mari kita analisis satu-persatu dengan ketajaman panca indra redaksi afifiswandee blog *aish panca indra, emang gue guk guk mariguk? Gak lepel kale*

Untuk kasus pertama, Kemal. Dia memendam perasaan kepada seseorang. Dan mungkin dia harus jujur dengan perasaannya sendiri. Dia gak boleh bohong sama perasaannya, walaupun dia gak mau melanjutkan ke jenjang yang lebih lanjut, toh perasaannya udah lega. Dan gue akan menyarankan itu ke Kemal. Semoga aja nasibnya nggak kaya si Dungtakdung atau Toko Buah.

Untuk kasus kedua, Dungtakdung. Menurut gue, dia juga jangan memendam perasaannya. Dan walaupun gak bisa mengungkapkan rasa sayangnya kepada dia. Mungkin bisa dialihkan rasa sayagnya ke arah yang positif, seperti membantunya dalam menyelesaikan masalah, tempat curhatnya sehari-hari atau apalah itu.

Untuk kasus ketiga, Toko Buah. Si Buah ini harus jujur dengan ‘dia’ dan menanyakan kenapa si ‘dia’ ini membenci Buah? Menurut analisa gue sebagai orang yang sangat (kurang) berpengalaman, kalo kaya begini ada beberapa kemungkinan: 1. Dilarang pacarnya, 2. Mungkin ‘dia’ membenci si Buah karena dia gak memberikan respon yang baik terhadap perasaannya, 3. Mungkin karena si Buah yang jahil, atau 4. Emang dari sononya *alasan yang terakhir adalah yang paling susah dipatahkan karena Allah sudah menciptakan kita kaya gini*

Demikianlah postingan gakjelas afifiswandee blog :) makasih buat baca yak. Gak terasa blog ini udah mau, atau bahkan udah setahun. Makasih banget semuanya yang udah baca…

Salam,

Afifiswandee

Penggemar Cinta (Cinta dan Benci, Cintaku Kepadamu, Cinta Fitri. Cinta Apapun kecuali cinta lauwah plus cintah cenat cenudh)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Topik Nggak Penting Tapi Penting: Mini Heart Attack

Emangnya Cinta Butuh Alasan?

Teman-Teman Gahul