KANGEN SEKOLAH (1/2)

Liburan dari SMA menuju dunia perkuliahan ternyata merupakan liburan ter-maha gabut dan paling menyedihkan. Kenapa gabut? Karena apa yang bisa lo lakukan di bulan puasa ini selain tidur bangun bukber dan kegiatan nya muter aje terus. Dan kenapa sedih? Ya lo bakalan berpisah sama temen-temen lo SMA. Ga hanya beda kota, tapi lo bakal beda kampus, provinsi, atau bahkan negara. Dan, setelah liburan panjang ini ga ada lagi rasa deg-deg an ngelihat bakalan sekelas sama siapa lagi karena ya itu... Dunia yang bener-bener baru buat kita.

Dalam rangka kangen belajar dan bermain di SMA Negeri 78 terkasih tercinta tersayang, gue akan membuat post ini khusus kilas balik gue selama masa-masa SMA. Yang katanya paling indah, cuma gue merasakannya hanya di akhir semata. Sisanya ya ngapain kalau ndak belajar? Mau jadi apa ngana? Orang yang bengong aja liatin lapangan?

Anyway, mari kita kilas balik. Gue akan membahas guru-guru yang pernah mengajar gue aja. Yang paling memorable lah istilahnya.

E2: Bahasa Inggris bersama Maam Yuli
Wah dulu mah kalau diinget mapel semester satu yang paling makjedyar ya apalagi kalau bukan Bahasa Inggris, Biologi, sama Ekonomi. Bahasa Inggris kudu di ruangan 3.08 yang entah kenapa hawanya ga enak, bawaannya mulas terus. Apalagi, kalau nugas Bahasa Inggris itu siap-siap aja terkena potensi salah; entah karena gurunya lupa dengan tugasnya, atau tugasnya ditambahin tapi dikasih tau ke kelas lain, atau dianya ga suka aja sama kita.

"KAMU GILIRAN ULANGAN CEPET AJA NANYA KE KELAS LAIN," begitu bantahan Maam Yuli ketika kita protes soal tugas yang di kelas kita cuma A+B, dan di kelas lain A+B+C. Dan, tugas closingan Bahasa Inggris di Semester I adalah menyanyi. Biar gampang, carilah lagu anak-anak. Akhirnya cari lagu 'My Bonnie... (apalah lupa gua namanya)' dan mulailah gue menyanyi, karena demi nilai maksimal dan urat malu gue jebol ya marilah mempermalukan diri sendiri.

"SING IT TOGETHER! (sambil angkat tangan ga tau malu)" pada saat bagian reff adalah andalan gue. DAN MAAM YULI IKUTAN NYANYI AJA DONG. Jadi ya sudah hatiku bahagia tentramlah jiwa ragaku. Sebenernya nilai dari Maam Yuli ini ga terlalu susah kok, cuma ya emang ribet aja kadang-kadang.

B5: Biologi bersama Pak Eko
YA ALLAH KALAU CERITA SOAL BIOLOGI MAH GAK ADA HABISNYA YEEEE EMANG. Apalagi sama Pak Eko dari Biologi 1-3 (di 78 Biologi dari 1-4). Pas perkenalan sama pertemuan pertama sih santai aja, itu hari Selasa kalau gak salah. Hari Jumatnya, presentasi kelompok pertama. Santai aja dong, namanya juga presentasi. Mana di ruangan multimedia kan ya, enak, adem, dan hawa Jumat adalah liburan.

"Ya, keluarkan kertas selembarnya. Kita post test," DUAR. Bagaikan menjatuhkan bom. Akhirnya, anak-anak yang semangat belajarnya masih tinggi berusaha membuka buku dan mencerna apa yang Pak Eko telah berikan. Tapi, itu sama saja seperti menggarami air laut alias MUSTAHIL OM. Walhasil kita mengisi post test dengan mengarang indah.

Makin ke belakang, makin hancurlah post test. Apalagi kita yang di semester 1 belum tahu pola belajar di 78. Gue pernah suatu malam menangis meratapi buku biologi di tangan kanan, dan tugas bahasa inggris di kiri. Memang gue se-drama itu. Dan, apalagi Pak Eko menerapkan pola 'kalau gak post test, saya ulangan'. Tekanan batinlah anak-anak.

Tapi, dari hari ke hari dan dari seri ke seri kita udah mulai terbiasa (terbiasa mampus). Bahkan di suatu post test gue hanya cengar-cengir meratapi gambar protozoa yang mirip sendal yang telah gue buat beberapa menit yang lalu.

Dari tugas jangkrik, kalajengking, ambil darah, uji makanan, lari-lari di lab biologi, ngeliatin tabung isinya air+hydra di lapangan (sambil dijagain, takut ketendang orang main bola), SAMPE KAMPANYE TENTANG KESEHATAN DI TWITTER DAN DI KANTIN. Mau gak mau, kita semua harus memutuskan urat malu demi kesejahteraan nilai. Dan memang sih, kalau sama Pak Eko itu usaha gak bakal mengkhianati hasil. Belajar yang tekun ampe mampus, nilai lo bakal bagus juga.

DAN OH IYA. Selain ulangan konvensional PG+Essay kode soal A B A B kamu C, Pak Eko juga menerapkan ulangan yang maha dahsyat: Lisan, membuat lagu, membuat puisi, drama, stand up comedy, dan bahkan main kartu pernah beliau terapkan. Wah, pas ulangan main kartu nih, H-2 minggu, anak anak semua muter sekelas mainan kartu. Untung ga disangka macem-macem sama guru. Karena Pak Eko-lah gue belajar Bio sampe setekun ini.

F1: Fisika bersama Bu Zaharah
Dari dulu masuk 78, Ibu ini terkenal killer. Dan memang, kehebatan beliau ini tercermin ketika mengajar. Ga usah panjang lebar, gue akan langsung cerita aja:



1. Soalnya YA ALLAH YA TUHAN KAMI AMPUNI HAMBA.
Kalau ga soal Olimpiade, ya soal SBMPTN. Kadang ngulik soalnya macam orang bener padahal rumusnya salah sama sekali. Akhirnya pernah sekali ulangan dapet 30 dan pernah bertekad kalau ulangan selanjutnya di atas 60 bakal masuk teknik. Alhamdulillah ulangan selanjutnya dapet 70 dan alhamdulillah keterima di teknik hehe.

2. QUOTES ANDALAN BELIAU
"Kamu tau kenapa (nama artis yang naik daun) cantik begitu? UANG! Makanya...(lanjutkan)"
"Ada peluru menumbuk balok kayu. TENGGGGG! Naik setinggi h!"
"Claysius kerjakan nomor 1, Amirah kerjakan nomor 2, Amira kerjakan nomor 3. Kalau gak bisa, tanya ibu"
"Masuk ke kelas! Duduk-duduk di luar aja! Mau mejeng kamu?!"
"AC nya kok mati begini?!"

Sebenernya, banyak yang perlu diceritakan. Cuma, gue merasa bersama Bu Zaharah bener-bener menggembleng gue buat rajin (baik belajar, menyalin, atau berdoa) dan mematangkan cita-cita gue mau ke mana.

F5 bersama Bu Lila
Ya ampun. Bu Lila itu haluuuuuuuuuuuus banget kalau mengajar. Kalau nggak bisa diterangin sampai bener-bener mengerti. Dan, Bu Lila ini membuat murid merasa dekat dengan beliau karena sering cerita-cerita soal kehidupannya. Saking baiknya kadang kalau mau cabut pelajarannya beliau gak enak hati sendiri. Kadang, gue kalo laper banget izin makan ke Bu Lila (dan dikasih). Hihi the best banget deh Bu Lila.

(bersambung)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Topik Nggak Penting Tapi Penting: Mini Heart Attack

Emangnya Cinta Butuh Alasan?

Malming Suram