Puisi Iseng
Di saat ini, langit mendung
Ingin memuntahkan isi perutnya
Namun, aku lapar
Lapar akan cinta dan kasih sayangmu
Gerimis kecil membasahi bumi yang kering kerontang
Itu baru permulaan
Tapi, hatiku ini kering kerontang
Menunggu hadirmu, yang mungkin tak ke sini
Hujan mulai deras, petir menyambar
Tanah yang semula kering, kini sudah basah
Namun hatiku lain, hatiku semakin kering
Tak ada yang mengisi dengan cinta
Banjir bah datang, orang-orang berlarian
Dengan sekuat tenaga air bah itu melahap orang-orang
Namun, tenagaku habis
Habis untuk menunggu kepastian cintamu
5 Juli 2010
Komentar
Posting Komentar