Tim Hore Alba

Hei. Sori dengan jeda posting yang cukup panjang ya. Soalnya gue kebingungan bahan apa yang harus dipost untuk kalian semua.. Udah pertengahan April baru deh gue nge-post. 

Okay, hari ini Tim Hore Alba yang terdiri dari Gue, Shila, dan Ghaffar telah siap memberikan semangat dan hura-hura untuk tim saman alba yang telah melanglang-buana ke daerah Small Garden Beautiful Indonesia alias Taman Mini Indonesia Indah. Tim saman memperebutkan Piala bergilir dari Gubernur Aceh. Dan, gue kumpul di Alba. Sudah ada Ghaffar dan tak lama kemudian ada Shila. Ternyata, tim saman beloman berangkat jadi yasudah sambil kita menunggu kita membuat poster yang akhrinya dilecekin terus diganti sama yang baru   yang berisi "GO GO ALBA 10!" sama "APAANSIH, YAS!" ya kira-kira seperti itulah. Hits sekali, bukan? Setelah itu, kita minggat ke WT (Warung Tegal) depan sekolahan karena Shila sama Ghaffar belom makan. Dan, makanan itu dibungkus dan mereka makan dengan elegan dan makanannya dikerubungi oleh lalat di depan perpustakaan. Benar-benar anda itu. Akhirnya Bu Neneng nyuruh kita beli tali rapia dan setelah itu kita semua tidur-tidur ganteng di depan perpustakaan. Baru merem-melek-mulai-beler tiba-tiba pintu dibuka. Semuanya baru mau mulai berangkat. Selain tim saman dan Bu Neneng, ternyata ada Bu Widy. Ia adalah guru PKn alba 10 yang gue pernah ceritain itu loh (baca post: Belajar Filosofi dan Kacamata). Jreng. Yasudahlah hajar saja bro.Di jalan, Shila rewel gara-gara minta ke Alfa buat beli minum. Pas mau turun, tiba-tiba kamera Shila kesenggol dan jatoh. Untung nggak penyok. Akhirnya kita beli karton baru. 

Sesampainya di TMII, langsung ke anjungan Nangroe Aceh Darussalam tempat lomba saman diadakan. Nah, langsung aja ke tempat peserta lomba saman ngemper dan berlatih. Kita diurutan ke 15. Jadi, karena baru urutan ke 3, gue sama yang lain jalan aja dulu ke mana kek. Ghaffar memutuskan untuk ke tempat monorail. Disinilah kesialan dimulai. Udah bayar tiket, naik ke lantai atas dan nunggu. Kereta datang. Dan, kereta pertama datang (kenapa pertama? Liat aja nanti). Berhenti dan penuh sesak oleh penumpang. Kata mas-mas penjaga di lantai dua, "Tunggu 10 menit lagi. Ada lagi kok." Yaudahlah. Ketika kereta berhenti, gue memperhatikan gimana bentuk dan perawakan kereta itu. Kayak satu gerbong kereta. Lumayan, tapi kayanya ada yang janggal............ NGGAK ADA AC NYA COY NGOMONG-NGOMONG. Jadi ada kaca gede banget di depan sama belakang. Super lebar jendelanya dan itu dibuka. Jadi kalo yang duduk persis di depan jendela itu angin sepoi-sepoi menerjang perut dan kepala. Alhasil bisa aja kalian masuk angin. Sabar aja deh ya. Kereta kedua datang. Penuh banget kali ya kereta nya. Ada beberapa anak sekolahan turun. Gue siap-siap masuk, bahkan Ghaffar udah masuk. Tiba-tiba Ibu Guru dari sekolah itu ngomong, "HEEH BUKAN DISINI!" Sip malu banget. Akhirnya anak sekolahan itu terbirit-birit masuk lagi dan Ghaffar turun. Kata petugasnya lagi, "30 menit lagi, ya." Kesabaran gue habis *eak. Akhirnya nunggu lagi, tiba-tiba Manda nelpon Ghaffar bahwa udah urutan 11. Agak gondok, jadi turun lagi deh kebawah. 

Ternyata gue nungguin. Urutan ke 14. Gue mules. Tiba-tiba MC maju. Memberitahukan bahwa udah waktu dzuhur dan dijeda sebentar buat sholat dzuhur dan makan siang. Jeh. Yaudah nggak jadi deg-degan dan makan dulu. 12:45, semuanya memoles make-up kembali. Yaudah gue berjalan kesana. Ngambil posisi yang enak. Nah, tim alba maju. Semuanya heboh. Dan MC ngambek, dan ngomel supaya penonton nggak duduk dibelakang dewan juri. OKE FINE. Tiba-tiba, Putri semaput. Hiya gimana coba. Setiap saman ada aja yang semaput, Wifa atau siapakek. Eh ini Putri. Yaudah balik ke tempat ngemper itu. Ganti baju setelah itu langsung mau pulang. Ada kabar mengejutkan....

BU WIDY IKUT. HUHEHAOTE. Antara panik dan lemes karena udah jalan agak jauh akhirnya kita muter balik lagi. Bu Widy panik karena dia kebelet pipis. Ya, setelah itu kita langsung ke CFC buat makan. Bu Widy nggak ikut. Tiba-tiba Shila berubah dramatis. Dia numpang Ines... Oh Shila, engkau membiarkan Gue dan Ghaffar bersama Bu Widy? Okelah nggapapa lah sebenernya hajar terus aja bleh... Di mobil, Bu Widy cerita macam-macam dan banyak banget. Sesampenya di sekolah ternyata udah ada adek gue. Okelah, selesai dulu deh hari ini...

P.S.: Gimana nasib kereta itu? Bomat lah, gue dan kawan-kawan akhirnya dengan emosi merobek karcis terhina itu di depan Bu Widy. Bu Widy hanya tertawa saja. Auch.
P.S.2: GHAF, BALIKIN DUIT GUE! *ups 

Bye! 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Topik Nggak Penting Tapi Penting: Mini Heart Attack

Emangnya Cinta Butuh Alasan?

Teman-Teman Gahul