Different This: Care and Curious

Have you ever been low?
Have you ever had a friend that let you down so?
When the truth came out
Were you the last to know?
Were you left out in the cold?
What you did was low
(Kelly Clarkson, Low)


Ketika kita menghadapi sebuah masalah, yang menjadi tempat mengadu selain kepada 'Yang Di Atas' dan orang tua adalah teman. Namun ada beberapa teman yang tanpa kita ceritakan pasti tau kita ada dalam masalah. Selain membaca tanda di diri kita yang nunjukkin bahwa kita lagi nggak dalam kondisi baik.

Yang biasanya tau seperti itu adalah teman yang sangat dekat dengan kita yang peduli dan atau orang-orang kepo nan ingin tau masalah orang dan sepertinya akan mencampuri urusan kita.

Iyaaa. Gue akuin kadang gue juga suka menebar cerita cerita ke orang. Dan untuk mengetahui respon mereka. Setelah gue tau apa respon mereka baru gue tentuin bahwa dia cocok nggak sebagai temen cerita kita atau nggak. Karena kalo salah, dan dianya cuma kepo... Rahasia kita bisa kesebar dan yang ada kita malu.

Orang yang peduli dengan kondisi kita (in this case, sangat jarang) biasanya nanya dan menunjukkan muka yang sedih dan pasti berusaha sebisa mungkin membantu kita. Karena mereka peduli dan sayang sama kita. Sementara orang yang pengen tau aja yaudah mereka cuma dengerin dan memasang muka mimik memelas dan oh sabar ya dan memberikan beberapa saran namun yang diakhir mereka menjauh dan menceritakan segala borok kita ke orang-orang atau malah tertawa dibelakang kita pada saat kita sakit.





Sekali lagi ya, orang yang peduli sama kita itu sedikit (kecuali keluarga ya). Banget. Ya mereka peduli dengan diri mereka masing-masing, lo-lo, gue-gue. Mereka hanya menganggap cerita kita angin lalu, mentertawakan kita dengan temannya yang lain pada saat kita terpuruk. Tapi kalau untuk orang yang peduli, mereka sangaaat peduli dengan kita. Gue gak bisa jelasin gimana baca orang itu peduli atau care, itu tergantung insting ya.

Nyokap pernah ngomong: Jangan sembarang cerita sama orang. Gue sih hanya menganggap hanya nasehat biasa aja. Dulu. Tapi karena satu kasus. Dengan seseorang. Gue berpikir ulang. Oooh orang ini gini, gue ngejauh dan gak usah cerita lagi sama dia. Ooh, orang ini nggak ngerti jangan cerita. Oooh orang ini baik, gue cerita. Karena pengalaman pada saat kita jatuh itu sangat berharga.

Jadi... Kita sendiri yang harus selektif. Teman boleh banyak, tapi orang yang dekat dan berbagi cerita sama kita harus bener-bener dipilih. Dan, bedakan ya antara peduli sama pengen tau.

See yaa!

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Topik Nggak Penting Tapi Penting: Mini Heart Attack

Emangnya Cinta Butuh Alasan?

Malming Suram