Curhatan Tentang Sakit Hati

Hai Blogger. Apa kabar? Gue harap kabar kalian semua gak seburuk gue dan beberapa orang lain. Gatau kenapa, semua rencana yang dia dan mereka susun musnah sekejap. Cuma beberapa hari mengubah semuanya. Semuanya menjauh. Gue bingung. Mungkin pada masalah ini terlibat sesuatu yaitu ‘sakit hati’. Karena dua kata itu, semua menjauh. Mencar dengan kelompoknya masing-masing. Walaupun terlihat dari luar solid. Namun di dalem hati gue yang terdalem gue sedih. Hati gue sesedih Bams Samson yang ditingal Nia Ramadhani kawin (loh kenapa ini ya perbandingannya ya? Abal banget.)

Gue sedih karena semua ini. Ada yang merasa terlalu banyak teman, ada yang merasa gak punya teman. Semuanya mungkin berfikir yang buruk tentang dirinya sendiri. Banyak yang curhat ke gue kalo mereka ‘sakit hati’ kenapa ya itu terjadi? Gue gak tau deh kenapa terjadi. Mungkin karena yang tersakiti kehilangan kepercayaan terhadap yang menyakiti. Apakah dia cuma kesal dengan seseorang, namun melebih lebihkannya yang menjadi sakit hati. Ada pula yang menyatakan sakit hatinya dalam nama facebook seperti ‘Dhizot yang tersakiti’ (mohon ejaannya disesuaikan dengan tempat log in masing-masing. Jika ada yang nulis dengan GeDe KecIl atau kaiik genih nihhh mohon dimaklumi.)

Ada pula yang mukanya cengagas cengeges diluarnya, namun didalam hatinya ia menangis. Menangis sangat keras. Ingin memberontak, namun gak bisa. Ada yang mungkin mengekspresikan kemarahannya ke blog pribadinya (seperti admin blog ababil ini) atau dengan merusak barang-barang sekitarnya (seperti bkr beberapa tahun lalu). Sakit hati bisa karena berbagai macam alasan. Karena masalah cinta, ini yang paling klasik. Beberapa temen gue sampe nangis kejer karena ini. Ada juga karena dia ada masalah dengan seseorang. Seperti gue dengan bokir. Ada juga karena yang lain. Gue gak tau apa alasan sakit hati yang lain.

Gue perhatikan orang yang sakit hati karena cinta pertama-tama akan menangis sedih, kemudian membenci satu sama lain. Ketika mereka bertatap, muka keduanya sama-sama dibuang. Kalo perlu ada lomba ‘Siapa yang Paling Jauh Membuang Muka’ buat orang yang patah hati. Gue jujur pernah sakit karena cinta. Gue akhirnya sama kaya orang yang gue perhatikan itu. Tapi gak membenci dia. Dan akhirnya gue berbaikan hubungan dengan dia lagi. Itu memakan waktu yang cukup lama. Sekitar dua tahun. Bayangkan. Sampe selama itu ya gue menyembuhkan luka lama.

Ada yang menyembuhkan luka karena cinta cuma sehari. Ia mungkin tidak sayang. Yang lebih ekstrem sih beberapa temen gue, dan gue sendiri. Oke gue ngaku. Gue susah menyembuhkan luka lama. Namun kalo gue udah TERLANJUR benci, ya mau dikata apa. Sejam setelah itu gue udah bisa seperti sedia kala.

Ya ya ya, mungkin gue sudahi dulu curhatan ababil ini yak. Gue mau ngebantuin nyokap buat presentasi dulu, maklum anak yang baik biar masuk sur…ga (hush bukan sur yang itu-_-)

See You :D

AfIpZ Y4nQ tErcaKitiii-_-

Oke lebay. Maksudnya afif yang tersakiti *abaikan

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Topik Nggak Penting Tapi Penting: Mini Heart Attack

Emangnya Cinta Butuh Alasan?

Teman-Teman Gahul