Awas, Ada Stalker!
Kalian
pernah melakukan aksi stalking? Atau jangan-jangan kalian pernah distalk oleh
seseorang? Kalau belom tahu stalking/stalker/stalk itu apa, marilah kita bahas
apa sih dunia stalk itu?
Oh iya,
sebelumnya makasih buat page Psigoblog di facebook yang udah menjadi refrensi
gue dalam nulis artikel ini. Jadi, here we go! Swoooong
~
Stalking
adalah kata yang digunakan dalam menunjuk pada suatu perhatian yang tidak
diharapkan dari seseorang atau mungkin sekelompok terhadap orang lain. Dalam
dunia psikologi, stalking dapat dikategorikan sebagai gangguan dan dalam ranah
hukum bisa dikategorikan sebagai tindakan criminal.
Perilaku
para stalker (pelaku aksi stalking) bisa didasari dari berbagai macam motif.
Obsesi adalah dasar dari perilaku stalking tersebut, di mana sang pelaku akan
melakukan observasi dan juga melakukan kontak dengan korbannya. Semua ini
bertujuan untuk memenuhi keinginannya untuk memiliki kedekatan dengan korban.
Nggak
jarang, stalker sampai ke tempat korban stalk ini tinggal, dan mereka juga
tertarik terhadap informasi-informasi yang bersifat personal dari korbannya
seperti nomor telepon, e-mail, ukuran pakaian, dan hal-hal lain yang cenderung
ke arah privasi si korban ini.
Dan, stalker
juga mencari informasi tentang jati diri si korban ini melalui internet, arsip
personal, atau dari media lain yang mengandung informasi tentang diri korban.
Bahkan ada yang sampai ngedeketin orang-orang terdekat korban buat melakukan
hal diatas tadi tanpa izin.
Parahnya
lagi, sebagian besar para stalker memiliki kecenderungan waham erotomania—jadi,
mereka memiliki kepercayaan bahwa seseorang yang lebih tinggi status sosialnya
daripada mereka itu cinta kepada mereka. Dan kasus paling banyak pada pria. Ya
ampun.
Psigoblog’s Note on Facebook. Dengan agak banyak perubahan,
tambahan, dan komentar sana-sini.
FIX BANGET
ITU MENYERAMKAN. FIX BANGET TERNYATA STALKING ADALAH KEGIATAN YANG MENJURUS KE
KRIMINALISME *halah. Nggak sih, stalking itu adalah perhatian yang salah pada
tempatnya menurut gue.
Apalagi
sebagian besar pelaku stalking itu adalah para mantan pacar. Garis
bawah. Mantan pacar. Perlu gue ulangi? Mantan Pacar. Biar gue
jelaskan lagi, mantan pacar yang
telah memutuskan kita sepihak padahal kita masih sayang setengah mati ataupun
mantan pacar yang mendadak punya bebeb baru padahal kita masih jadi bebeb dia,
dan mantan pacar yang paling kita benci, apakah hidupnya merana tanpa kita atau
dia semakin bahagia dan bahkan menemukan bebeb barunya? Entahlah. Underline
gue unslow ya…
Apakah para
pembaca pernah stalking? Pasti hampir seluruh para pembaca, bahkan semua orang
yang punya jejaring sosial pernah stalking. Ke siapa? Bisa siapa aja. Bisa ke
gebetan, bisa ke mantan, bisa ke pacar kita (apakah dia suka nyindir kita atau
ngambek gara-gara kita ga bales sms nya barang 50 menit ke atas), bisa aja
teman yang kita kesal, bisa aja ke profil orang yang lagi bermasalah, bisa aja
ke artis, dan siapapun bisa dan pasti akan jadi korban stalk. Karena ini dunia
maya, resiko sangat besar *halah.
Dan,
stalking itu adalah hak setiap orang, hak siapa saja. Cuma yang jadi masalah
apakah reaksi kita nanti setelah stalking. Apakah gembira? Senang? Sedih? Semua
itu yang menentukan ya si korban. Karena kehidupan korban, adalah kehidupan
korban. Para stalker hanya orang yang memberi perhatian diam-diam dan
memberikan seluruh hatinya untuk si korban, tanpa komentar secara langsung.
Walaupun kita gak tau apakah si korban juga memberi hatinya kepada kita atau
nggak.
Pada akhirnya
stalker itu seperti apa yang ditulis di buku Marmut Merah Jambu-nya Raditya
Dika. Mereka hanya bisa mendoakan, dan pada akhirnya menerima, dan mulai paham
bahwa kenyataan berbeda dengan apa yang mereka inginkan. (Maap yak, gue males
nyalin seluruh paragrafnya, panjang. Makanya gue ringkas aja, hehe maaf yak).
Ya, mereka itu seperti orang yang jatuh
cinta diam-diam begitu lah.
HAI, MBLO.
HAI, STALKER! Semangat ya hidup kalian! Jangan menyerah walaupun bahan
stalkingan kalian udah protect account mereka, mulai jadian dengan orang yang
baru, dan apapun yang membuat kalian sedih. Intinya, don’t cry, don’t be shy
dan someday you’ll find that you are brighter than the star =) *itu lagu chibi
ngomong ngomong ya*
Bye!
Afifiswandi
Ketua stalker cabang kapling hankam. Sori, gue gak jomblo ya.
*lari*
Komentar
Posting Komentar