It Is All About Waiting
Tak perlu ku menunggu, sebuah cinta yang semu…
Kakak gueRaisa Andriana, Apalah (Arti Menunggu)
Mengutip dari sebuah pepatah, jangan terjatuh di lubang yang sama. Teman gue terjatuh di jurang
harapan palsu berkali-kali dalam jarak rentang waktu yang cukup singkat. Ya
ampun. Sungguh nelangsa hidupnya. Jarang sekali diberi kepastian oleh orang
yang terkasih. Sip, ralat. Maksudnya BEKAS orang terkasih yang mengkhianatinya
setelah sang cewek memberikan harapan terlalu besar (mungkin dia berpikir bakal
dijadikan pacar) ataukah yang cowok hanya mencari
bahan alusan dan bujuk rayu serta janji manis. Beginilah kira-kira
ilustrasinya:
Cowok: (liat display picture di bbm) “Wah mukanya
lumayan. The next target.”
Akhirnya disapa… Tanya sekolah di mana kelas berapa lalu
si cewek cerita ke teman-temannya tentang betapa baiknya cowok itu, nanya udah
makan atau belom ngobrol lewat chatting sampe lupa waktu dan pelajaran
(bayangin, di tengah pelajaran dengan guru matematika yang ngawasin dia asik
bbm an), bahkan sampe lupain temennya. Begitulah efek… *jreng* DIMABUK
CINTAAAA~ *anti klimaks* *Armada style*
Dan terjadilah kejadian selanjutnya. Tukar menukar
nomer handphone. Mulailah mereka
sms-an, kontak lebih intens. Mulailah telpon telponan. Makin expert-lah tuh
cowok ngalus ke ceweknya. Dan… Dweng dweng! Tuh cowok menghilang bagaikan
ditelan debur ombak Parangtritis.
Temen-temen mulai kena curhatan dia. Mulai deh…
ngingetin temen-temen yang udah dilupakan karena pusat gravitasinya bukan bumi
melainkan orang tersebut. Mulailah teman-temannya yang baik ini memberikan
saran super duper standar.
Yang sabar
yaaaaa
Pasti lo dapet yang
lebih baik dari dia kok :’)
Tuh cowok parah
banget sih! Dasar @#%%$%#^#!
PHP dasar!
Salah sendiri
gak dengerin saran gue.
Yap, itulah beberapa reaksi ketika si cewek ini
galau merenung karena gak ada yang nyapa, say good morning atau selamat tidur,
nanya udah ada yang makan atau belum.
Dia terlalu
sakit. Sakit karena jatuh dari ketinggian yang sangat jauuuuh dari permukaan
alam nyata. Dia dibawa terbang ke alam yang tinggi, alam harapan, alam penuh
janji, yang memberikannya ketenangan sesaat, dan dalam waktu sangat cepat semua
itu berubah. Bruk! Dia kembali ke alam nyata. Dia kembali berpijak di bumi.
Menyadari tak ada yang mencinta di sampingnya. Tak ada yang mendampingi karena
temannya sudah ia lupakan. Akhirnya dia menangisi kesalahannya dan kembali
menata hidup dari nol, pikir gue.
Ternyata kenyataannya jauuh berbeda. Nggak lama
kemudian dia mengenalkan cowok baru. Sepertinya sih beda dengan tipe cowok yang
sebelumnya, dari bad boy menuju ke half bad boy. Dia pemain bola. Oh, gue
langsung teringat dengan artis sekseh Julia Perez dengan pemain bola Gaston
Castanyo. Ibunya gak merestui dan akhirnya dijodohin dengan seorang ustadz. Dan
nasib kisah cintanya dengan pak ustadz ini gak jelas sampai sekarang. Miris.
*now playing: Vierra-Seandainya. Next: Geisha-Jika
Cinta Dia* *biar feel nulis nya dapet gitu*
Kita lihat perkembangan dia. Selama dua minggu
hatinya terombang-ambing. Mood swingnya sangat parah. Persis kaya mba-mba PMS.
Padahal dia lagi gak sedang begitu (buktinya dia sholat dengan sedikit khusyuk,
sedikit ya). Hati dia dipermainkan oleh orang itu. He is her Mr. Saxobeat (kalo
mau ngutip judul lagu dari Alexandra Stan). Bring
her up, bring her down, make she moved like a freak when he replied her text or
whatever.
Oke, sebenernya gue cowok dan pasti bakalan mau dan
akan berniat ngalusin orang. Tapi gue gak mau ngumbar ngalusan yang terlalu
banyak. Walaupun secara naluriah ada rasa pengen ngalusin cewek gitu, tapi ya
harus di tahan lah. Tau sendiri cewek kalo kita ngasih sedikit perhatian bakal
dibahas sangat lamaaaa. Dan, karena gue pernah kemakan alusan gue sendiri (gue
ngerasa bodoh dan sangat lugu ketika ingat kejadian beberapa tahun lalu. I cheated. With not too beautiful girl.
Stupid stupid stupid).
Selama beberapa bulan hubungan mereka berjalan
dengan lancar, namun belum ada niat dari sang cowok buat naikkan tingkat teman
gue ini dari hanya ‘TTM’ ke ‘Bebeb atau serious realtionship’. Gue mulai
mencium gelagat gak beres.
NAH BENER KAN
KEJADIAN! Mendadak si cowok lost
contact. Si cewek nyariin. Biasalah tipe termehek-mehek gitu. Dan seinget gue
ternyata si cowok udah ada yang punya. Poor
her. Jadi orang ketiga… Akhirnya dia dikadalin lagi deh.
-
Dia gak salah kok. Nggak salah kalau menunggu selama
dan se-intens itu. Karena dia telah diberi harapan yang besar. Makanya si cewek
berusaha menjaga hati tuh cowok. Tapi tuh cowok gak menjaga hati sang cewek. Ya
udah lah. Jadilah sang kodok. Berabe semuanya.
Cowoknya walaupun salah, gak seratus persen salah
karena dia telah berjanji (walaupun gak ditepati), memberikan harapan harapan
(yang sebagian besar gak terwujud), seenggaknya telah sempat memberikan cuaca
hati yang cerah bagi cewek ini.
Sekarang gue jarang mendengar kabar dari sang cewek
ini. Mungkin suatu saat nanti dia akan berbahagia dengan seseorang yang
benar-benar memberikan harapan yang pasti dan mereka hidup bahagia selamanya. Dan,
kita bisa dikejutkan dengan kabar bahagia dari dia yang datang ke inbox kita
nanti.
-afifiswandi
Komentar
Posting Komentar