Idul Adha

Hai readers! Sebelumnya gue selaku admin satu-satunya di afifiswandee mau ngucapin Selamat Hari Raya Idul Adha 1433 Hijriah. Semoga amal ibadah para kambing diterima di sisi Allah SWT. Aamiin. *ngunyah rendang*

Selaku orang yang sedang (mengaku) menjalankan diet, hari raya terutama Idul Fitri dan Idul Adha bagi gue adalah sebuah berkah dan sebuah ancaman. Berkah bagi siapapun di dunia ini, karena memang hari raya harusnya penuh dengan kesenangan dan keberkahan dan sepantasnya orang-orang berbahagia di hari yang spesial. Dan celakanya alias ancamannya adalah... Itu adalah salah satu distraksi atau gangguan terbesar dalam diet.

Hey! Walaupun sebelum dua hari raya itu biasanya kita puasa, tetapi... Rendang yang sangat berminyak, sayur yang sangat bersantan, dan ayam goreng yang tak kalah berminyaknya menjadi sebuah godaan tersendiri karena mereka semua menggoda sekali buat dikunyah dan dicerna. Mana sodara-sodara dateng bawa makanan makanan enak yang emang sangat dikunyah-able.

Selain itu, mempunyai rumah yang dekat dengan mesjid punya untung-rugi juga. Sebuah mesjid yang ada di ujung Jalan Bazoka Kapling Hankam mendadak jadi kaya tukang jagal. Sapinya 10 lebih, kambingnya banyak, padahal masjidnya berukuran lumayan kecil. Mesjid yang lebih besar aja sapinya cuma ada 6. Dan yang parahnya dulu di Al-Mubarok sapinya nggak ada, kambingnya cuma dua. :|



Jam 8 gorok-menggorok di mulai. Suara lenguhan sapi menjadi backsound hari itu. Sekejap, jalanan jadi bau embek. You know kan bau embek kaya gimana? Menusuk-nusuk hidung dan menyayat jiwa. Mana tokai-nya berceceran di jalanan pulak. Awas aja sih ada yang nginjek.. Dikira semen basah ternyata... pup nya sapi.

Sekitar ba'da dzuhur gorok-menggorok selesai. Mesjid ujung jalan bagi-bagiin daging qurban. Kok rumah kita dapat? Tak tau yak, tanya aja sama panitianya... Dan gak lama kemudian orang berkerumun di sekitar mesjid untuk mendapatkan daging kurban yang udah dipotong-potong dan diplastikin.

Beranjak ke inti postingan kali ini: Apa sih hakikat kurban itu?

Kurban itu mengajarkan kita ikhlas. Ikhlas menyisihkan bagian uang kita untuk saudara kita, yang mungkin cuma bisa makan daging sebulan sekali atau bahkan lebih jarang frekuensi-nya. Ikhlas disini juga ikhlas-nya Nabiyullah Ibrahim AS yang rela untuk menyembelih anaknya, Nabi Ismail AS yang notabene udah ditunggu lama banget kehadirannya. Dan Nabi Ibrahim rela menjalankan perintah Allah, walaupun lewat mimpi. Itu ngajarin kita bahwa cinta kepada Allah/Tuhan harus melebihi apapun. 

Banyak banget orang yang susah meng-ikhlaskan sesuatu. Biasanya karena sayang dengan barang/orang itu. Tetapi harus diketahui juga, sekali lagi kita boleh cinta tapi tak boleh melebihi cinta kita kepada Allah. Dan ingat, kita juga harus cinta kepada sesama umat manusia dengan cara berkurban tadi, sebagai bukti bahwa kita rela dan ikhlas menyisihkan rezeki kita demi mereka dan at least membuat mereka bahagia karena bisa makan enak... :')

Happy Eid Mubarak!
afifiswandee

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Topik Nggak Penting Tapi Penting: Mini Heart Attack

Emangnya Cinta Butuh Alasan?

Teman-Teman Gahul