Ada Apa Dengan Bokir PART 2
Hai!
Setelah admin melaksanakan uts yang lumayan menguras tenaga, akhirnya admin
berkesempatan untuk menelurkan tulisannya lagi *aih bahasanya menelurkan*.
Admin kembali akan menceritakan tentang teman admin yang bernama… Bokir.
Lanjutan dari post berbulan-bulan sebelumnya, kekesalan gue terhadap dia sempat
mereda pada saat kelas 7 berakhir. Namun, gue merasakan kekesalan yang memuncak
kembali. Dan gejala ini mulai tertular kepada temen yang lain, yaitu Mirai
Kemal dan Ajeuz (Aziz).
KASUS
1
Admin yang malang tengah berjalan
bersama temannya Kemal. Tiba-tiba bokir mengikuti dengan berlari mengikuti. Akhirnya
dia masuk ke ruang guru, namun grup Ceria nan Gesit (admin, Kemal) berlari
terbirit-birit menuju ke kelas. Sementara Bokir menyusul dengan jeda waktu 5
menit. Prestasi gemilang nan mengharukan. Tepuk tangan yang meriah.
KASUS
2
Admin kembali menuju ke ruang guru,
namun bersama Qulby. Tiba-tiba, ketika admin hampir sampai di ruang guru, JENG
JENG! Bokir mengikuti kembali dengan cara berlari fantastisnya. Karena urusan
di ruang guru hanya singkat saja, maka admin dan temannya pun langsung cabut
kembali ke kelas. Sementara Bokir mengikuti dari belakang. Kali ini kecepatan
berlarinya lebih cepat 25 cm/detik jadi semuanya sampai tepat waktu.
KASUS
PALING SENSASIONAL MINGGU INI
Menjelang UTS PLKJ anak-anak yang
biasanya belajar sekedarnya saja, kali ini mempersiapkan dari jauh jauh jam. Makin
menjelang jam PLKJ dimulai, semuanya makin bersiap. Admin memberikan pertanyaan
kepada Feby, kawannya si 19. Disana juga ada Mirai, Aziz, dan Kemal. Setelah berkutat
dengan beberapa soal, tiba-tiba…
Bokir : “Tanggal 4 Maret … *kepotong*”
Aziz : “APAAN SIH KIR?”
Admin : *melanjutkan pertanyaan*
Bokir : “Yang tidak punya SIM A… *kepotong lagi*…”
Mirai : “UDAH DEH KIR, DIEM GUE MAU BELAJAR! à kira-kira begitu”
Bokir : *manyun dengan suksesnya*
Ternyata
cobaan belum berakhir. Kemal diteror oleh sejuta pertanyaan yang sangat tidak
berguna. Itu sejak dari kemaren-kemaren loh. Akhirnya dia gondok sendiri,
teriak teriak kesel, dan mencubit gue sebagai pelampiasan. Yaampun.
Aziz
sih sejak dari kapan taun juga udah lumayan kesel. Tapi karena factor kasian
mungkin ya, jadi agak melunak sikapnya. Kadang-kadang bokir sempet gue jahilin
gitudeh. Hehe kasian sih, tapi seru *loh.
Bokir pernah
ngambek. Beberapa minggu yang lalu, ulangan Bahasa Inggris dikoreksi ulang. Dia
memeriksa punya temen gue, sebut saja drum minyak.
Pak
Darmanto : “Drum Minyak?”
Bokir : “77!”
Drum
Minyak : “Hah? 97?”
Bokir : “77! *lebih kenceng*
Drum
Minyak : “Hah? 97?”
Bokir : “77!!!” *suara super kenceng
dan menjelang nangis gitudeh*
Okelah
demikian posting blog gue kali ini. Semoga memberi inspirasi *ea.
See You!!
Admin J
Komentar
Posting Komentar