Musim Hujan

Menurut perkiraan bapaknya Mirai yang ada di BMKG *sksd* dan kata BMKG secara kelembagaan, mereka menyebutkan bahwa musim hujan mencapai puncaknya pada akhir 2011-awal 2012. Dan, pasti setiap hari hujan dong. Yaiyalah namanya musim hujan. Mana, curah hujannya itu nggak menentu. Bisa mendung setiap hari tanpa hujan, mendung lalu hujan secuprit, hujan deras aja, hujan deras pake angin, dan pertamanya cerah habis itu hujan super-deras dan kalo kata media media itu disebut hujan badai. Dan, kalo gue perhatiin list hujan yang tadi gue tulis kaya daftar menu di sebuah restoran.

Sebenernya gue suka sih musim hujan. Kaya lagunya Utopia yang judulnya "Hujan".


Rinai hujan basahi aku
Temani sepi yang mengendap
Kala aku mengingatmu
Dan semua saat manis itu

Itu sih sejenis lagu lagu galau gitu yak. Mau tau lanjutannya? Mungkin kalian perlu google untuk mencari tau :p. Lagunya sih emang enjoy ya dan gue merasa terbawa suasana kalo denger lagu itu. Namun, pada kenyataannya kondisi yang terjadi pada saat musim hujan BERBEDA JAUH dari lirik lagu yang sungguh indah tadi.

Sebelum hujan memang benar-benar terjadi hampir semua pengendara di Jakarta memacu kendaraannya lebih cepat. Mungkin dia ingin segera sampai ke tempat tujuan tanpa tersentuh air sedikitpun, atau ingin mencari tempat berteduh terdekat, atau bahkan emang kebelet pipis. Dan, ketika berkubik-kubik air dimuntahkan dari langit dan beberapa pengendara belum siap, matilah. Ada yang berhenti di halte, di emperan warung, bahkan memesan seporsi makanan di restoran sekalian berteduh. Kadang, ada yang pakai jaket dengan terburu-buru, ada yang pakai jaket di halte, ada yang berteduh, bahkan ada yang rela jadi basah kuyup kehujanan. 

Bayangin aja kalo hujannya deras dan disertai angin kencang. Ya banyak pohon tumbang, rumah rusak dan segudang masalah lainnya. Dan, siap-siap aja banjir menerjang Jakarta. Dulu waktu kelas 3 sd, gue bangun dan menyadari bahwa listrik mati. Dan, semua orang nggak bisa kemana-mana karena emang hujan deras banget serta banjir dimana-mana. Untungnya beberapa hari kemudian libur. Bahkan ya, mati listrik itu berlanjut hingga 3 hari kemudian. Gak terbayangkan bau tubuh gue gimana. Yang lebih sialnya, tetangga depan rumah gue listriknya nyala! Dan pas kita numpang mandi lalu kembali ke rumah, listriknya udah nyala lagi. Oh PLN. Semoga sekarang instansi anda tidak jelek lagi. 

Dan, banyak sekali binatang yang berkeliaran setelah hujan apalagi yang deras sampe angin kencang gitu. Kebetulan ada 1 kamar mandi yang got nya selalu meluap ketika hujan deras. Dan phew! Air got yang berbau nggak sedap ditambah keluarga besar dari kecoak (bayangin, ada bapak ibu anaknya yang kecil, sama anaknya lagi yg lebih kecil, sama yang paling kecil), bahkan gue pernah kejatuhan kalajengking... Kalau nyamuk sudah dipastikan ya, tikus juga suka berkeliaran. Hmm, wait a minute. Setelah gue membaca tulisan gue tadi, gue berasa kaya pawang binatang menjijikkan... 

Juga kemacetan yang sangat parah ya karena jalan tergenang banjir, ada pohon tumbang, banyak yang berteduh, bahkan juga emang karena rame dan emang jalan pengen macet *eh. Alhasil, gue hanya duduk meratapi panjang nya kendaraan yang mengular sepanjang jalan tersebut. Biasanya, jalan tersebut berhasil ditembus paling cepat 10 menit. Bisa juga molor sampe 1,5 jam.

Jangan sangka juga bahwa musim hujan selalu mendatangkan bencana. Ada juga loh sisi positifnya.

Bagi para jomblo, atau para pasangan yang lagi LDR berantem atau ya kepengen galau gitu ya bisa nangkring di jendela terdekat dan merengungi segala sesuatunya. Paling pas kalo hujan deras petir sambar menyambar, dari pemutar musik mengalun pelan lagu galau semacam Geisha (yang baru putus denger Pergi Saja) , Vierra (yang mellow, apalagi buat para jomblo puter lagu Kesepian), Afgan (Sadis) dan segudang lagu galau lainnya. Dijamin kalian akan merenung lebih lama.

Dan, kalau hujan paling enak hujan deras makan... Mie Rebus pakai cabe rawit. Slurup! Wah enak banget tuh. Keringetan pas hujan deres itu adalah sebuah kombinasi yang sangat menyenangkan. Tapi ya hati-hati aja. Bagi yang pertunya nggak kuat, enaknya pas itu doang. Bisa-bisa semaleman ngurut ngurut perut sambil merintih keenakan kesakitan. 

Dan, ini adalah yang paling enak... Kalian bisa TIDUR! HUAHAHAHAHAHA *evil laugh*. Soalnya kan bisa bobo bobo cantik, dingin dingin gitu selimutan atau ya bagi yang kegerahan bisa merasakan dinginnya udara ketika hujan walaupun yaa sebentar aja. Yang paling gue benci adalah hujan ketika tengah malam menjelang pagi. Kenapa? Tentu aja susah banget dong bangun dari peraduan karena dinginnya cuaca, rasanya pengen narik selimut dan tidur lebih lamaaaaaaaa lagi. Pasti kalian pernah merasakan itu, bukan? 

Udahan yak, mau siap-siap dulu. Takutnya rumah bocor nih. Maklum rumah tua. 
afifiswandi 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Topik Nggak Penting Tapi Penting: Mini Heart Attack

Emangnya Cinta Butuh Alasan?

Teman-Teman Gahul